Kenaikan harga si kuning emas mendekati level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Tingginya daya tarik emas saat ini jadi katalis pendukung di tengah tingginya ketidakpastian global.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/2) pukul 13.24 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange terangkat 0,24% ke level US$ 1.242,50 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
“Emas memang sedang menikmati rally nya dan ini sudah terlihat dari tren positif sejak awal tahun kemarin,” kata Jordan Eliseo, Chief Economist Australian Bullion Co., seperti dikutip dari Bloomberg.
Hal ini menyusul masih tingginya ketegangan politik di Eropa. Terutama dengan kian dekatnya pemilu yang akan berlangsung di Prancis, Jerman dan Belanda.
Belum lagi di AS pasar juga masih menilai kebijakan yang diambil Presiden AS, Donald Trump masih mengkhawatirkan. “Ketidakpastian kembali menggelayuti pasar baik dari sisi ekonomi dan pasar keuangan. Trumphoria akan terus mendukung kenaikan harga dan kembalinya minat pelaku pasar beralih ke aset kepemilikan emas di ETF,” jabar Eliseo.
Dilaporkan kepemilikan emas di ETF naik dalam enam sesi beruntun yang mana ini merupakan kenaikan terpanjang sejak Juni 2016 lalu. Aset kepemilikan emasnaik 5,6 ton menjadi 832,58 ton atau tertinggi sejak Desember 2016 lalu.
Nantinya jika data klaim pengangguran mingguan AS yang diduga membengkak dari 246.000 orang menjadi 249.000 orang maka ada kans USD kian tertekan dan jadi alasan emas untuk jaga kenaikan. Hingga pukul 14.15 WIB indeks USD tercatat menguat 0,10% ke level 100,38 dibanding hari sebelumnya. Hal ini yang juga jadi alasan kenapa kenaikan emas cenderung terbatas.
No comments:
Post a Comment